Rabu, 27 Mei 2009

Capek Banget Nich

Ya bagaimana lagi yang namanya tugas ya harus dijalankan dengan ikhlas dan benar-benar dengan rasa tanggung jawab.... tapi.. ? masak terus-terusan gini sih... (emang da tugas pa sich mas ?). ini nich masak dischoolku ada acara Diesnatalis abis tu keesokan harinya disambung acara Pelepasan Siswa kelas XII (emang dah kelulusan ta ?) Belum sich tapi itu waktu yang tepat coz kalau nunggu abiz kelulusan tambah ruwet lagi coz barengan ma PPD. (O.. ya, truz emang mas dapat tusa apa kemarin ... ?) itu itu bagian dokumentasi (nyoooting) ya tapi seluruh acara harus di shuut full lagi, mana diesnatalisnya lombanya lama lagi masak lomba band aja pesertanya 14 apa 13 ya lupa ! n setiap group nyanyinya 2 lagu n lagunya bikin pusing telinga n tuli kepala (e.. kebalik) n ditambah ada 12 group dancenya yang kebanyakan lagunya itu itu aja (mabok maning---mabuk maning) ermang gak ada lagu lainnya ?.... n yang paling nyebelin Bazarnya.. masak gak ada yang kasih makanan gratis untuk aq... waduh pelit banget ya padahal dah di abadikan gambarnya (di shooot biar bisa beraksi) ya gitulah anak SMANROG pelit-pelit terutama tu ada ......... hi pelit bangetttt. n lebih parahnya belum aja sempet transfer ke VCD tadi pagi di Schoool dah pada nanyain mas mana VCDnya aduuuh..... ni anak apa gak ngerti proses ya ? emang mas guru tu Mesin apa yang bisa diforsir tenaganya .... ihhhhhhhhhhhhhh.. ngatuk besok lagi ya curhat sedihnya ... !




Rabu, 11 Maret 2009

Kesenian Kebo-Keboan


Kebo keboan juga merupakan salah salah satu jenis kesenian tradisional yang sakral di Banyuwangi. Disebut Kebo-keboan karena ritual ini diikuti oleh para laki-laki Desa Alas Malang yang bertingkah seperti kerbau. Kebo-keboan sudah ada sejak abad ke 18.
Menurut Subur Bahri, tokoh masyarakat desa setempat, Kebo-keboan pertama kalinya dikenalkan oleh sesepuh desa Buyut Karti. Saat itu di Desa Alas Malang ada pageblug atau bencana berupa kematian warga tanpa sebab. “Sore sakit, pagi mati, begitu sebaliknya. Setelah itu Buyut Karti mendapat wangsit (ilham,red) untuk melakukan ritual Kebo-keboan. Ritual ini memuja dan minta berkah dewi padi, Dewi Sri,” ujar Subur.

Alkisah, setelah digelarnya Kebo-keboan, pagebluk di desa hilang dan petani hidup makmur. Karenanya,kebo keboan too ritual ini dilakukan setiap tahun sebagai wujud syukur dan untuk menolak bala.

Ritual Kebo-keboan didominasi para laki-laki desa yang bertingkah laku seperti kerbau. Badan mereka dilumuri arang hingga berwarna hitam, dengan rambut gimbal dari tali rafia lengkap dengan tanduk kerbau, tali pengekang dan kalungnya. Mereka hanya mengenakan celana kolor warna hitam, sepasang kerbau dipegangi seorang petani.

Banyuwangi, Magnet Wisata Alam Para Pelancong

Terhampar di wilayah seluas 5.800 km persegi, Banyuwangi memiliki topografi yang lumayan komplit -mulai dari dataran rendah hingga pegunungan- untuk ditanami berbagai tanaman industri. Tidak hanya tanahnya yang subur, Kabupaten Banyuwangi juga memiliki potensi yang sangat besar dalam sektor pariwisata. Selain "segi tiga berlian" Kawah Ijen, Pantai Plengkung, dan Pantai Sukamade, di Banyuwangi terhampar banyak lokasi wisata yang sanggup menjadi “magnet” para pelancong.

Buku "Informasi Pariwisata Nusantara" terbitan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2005 menyebutkan di Kota Banyuwangi sendiri terdapat Museum Blambangan, tepat di depan alun-alun di Jalan Sritanjung, yang memamerkan koleksi barang-barang perkakas berusia ratusan tahun yang terbuat dari gerabah atau perunggu serta bermacam kitab kuno.

Bagi wisatawan yang berminat menikmati suasana perkebunan, alternatif pilihan demikian beragam di Banyuwangi. Ada Kebun Kandeng Lembu di Kalibaru, perkebunan di Kecamatan Glenmore, Kaliklatak di lereng Gunung Merapi, Kalibendo dan objek agrowisata di Kaliselogiri.

Perkebunan di Kaliklatak adalah perintis wisata agro di Tanah Air. Terletak di lereng Gunung Merapi, atau 15 km barat kota Banyuwangi, objek wisata perkebunan ini memiliki luas sekitar 100 ha dan dikelola oleh perusahaan swasta. Komoditas utama dari kawasan Kaliklatak antara lain berupa kopi, coklat, karet, cengkeh, dan rempah-rempah.

Hal yang unik dari Banyuwangi adalah terdapatnya tiga taman nasional yang berfungsi aktif sebagai wahana konservasi flora dan fauna, yakni Taman Nasional Alas Purwo(TNAP), Taman Nasional Meru Betiri(TNMB) dan Taman Nasional Baluran.

Taman Nasional Baluran letaknya sangat strategis, berada di tepi jalan utama Surabaya-Banyuwangi. Mudah dijangkau, baik dari Pulau Bali maupun Surabaya. Ketika menginjakkan kaki di Taman Nasional Baluran, sambutan pertama yang akan menyapa para pengunjung adalah sekawanan monyet berekor panjang yang menghuni kawasan seluas 25 ribu ha itu.

Taman Nasional Baluran merupakan perwakilan ekosistem hutan yang spesifik kering di Pulau Jawa, terdiri dari tipe vegetasi savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa, dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Sekitar 40% tipe vegetasi savana mendominasi kawasan taman nasional ini.

Di Padang Rumput Bekol, pengunjung dapat menikmati pemandangan sekelompok banteng dan rusa dengan latar belakang Gunung Baluran (1.247m). Sebagian orang bahkan menyebut Padang Rumput Bekol sebagai miniatur padang rumput Afrika yang sangat terkenal itu.

Objek wisata air mancur juga ada di Banyuwangi. Air mancur alami yang mengucur di dekat pantai terletak di kawasan Pancur yang masih berada di Taman Nasional Alas Purwo sangat tepat untuk berteduh dan bersantai sembari menikmati suara deburan ombak serta melihat binatang liar dari hutan.

Pada Taman Nasional Alas Purwo terdapat beberapa gua yang digunakan sebagai tempat untuk bermeditasi oleh kalangan supranatural. Gua sakral seperti Gua Istana dan Sendang Srengenge berada sekitar 2 km saja dari Pancur. Sementara tak jauh dari Pancur, terdapat karang hitam (karang mati) yang lebih dikenal dengan sebutan Karang Ireng, lengkap dengan pantai berpasir gotrinya.

Gua-gua lain yang kerap dijadikan tempat bersemedi para lelono, sebutan bagi orang yang bermeditasi di sana, adalah Gua Padepokan dan Gua Putri.

Perjalanan menuju gua-gua itu sangat mengesankan karena wisatawan berjalan di bawah rimbunnya Hutan Alas Purwo, bahkan tak jarang mereka juga terpaksa melintasi sungai kecil serta merangkak di bawah rumpun bambu yang tumbang.

Di Taman Nasional Alas Purwo juga ada sebuah pura peninggalan sejarah, yang hingga kini masih dipakai oleh umat Hindu di Banyuwangi untuk upacara keagamaan Pagerwesi setiap 210 hari sekali.

Memandangi tingkah polah satwa-satwa yang sedang merumput juga bisa dilakukan di Taman Nasional Alas Purwo. Tepatnya di pos Sadengan, padang penggembalaan seluas 80 ha siap menjadi lokasi banteng, kijang, rusa, babi hutan, dan berbagai jenis burung bersantap pada pagi dan sore hari.

Berjarak 20 km dari Kota Banyuwangi, ada Pulau Tabuhan yang luasnya 5 ha dan memiliki pemandangan taman laut yang indah dengan batu karang yang menjadi rumah bagi ribuan ikan karang, udang, dan tumbuhan laut lainnya.

Di dekat Desa Ketapang, Kecamatan Giri, hamparan pasir putih Pantai Watu Dodol begitu indahnya bahkan pengunjung bisa melihat Pulau Bali yang hanya dipisahkan oleh Selat Bali dari Banyuwangi. (*/cax)



Selasa, 24 Februari 2009

MERUBAH SYSTEM FAT 32 MENJADI NTFS

Sistem file adalah cara yang dipakai Windows untuk menyimpan file ke hard disk, ini dapat dianalogikan seperti cara suatu perpustakaan mengatur penempatan buku di raknya. Pada Windows versi terdahulu, sistem file yang digunakan yaitu FAT32. Pada versi yang baru sudah mulai memakai NTFS (New Technology File System).

NTFS punya banyak keuntungan. Yang terpenting file tidak begitu terpecah-pecah saat disimpan sehingga Anda tidak perlu terlalu sering melakukan defrag.

Jika Anda ingin mengganti ke NTFS, pertama-tama cek terlebih dahulu apakah Anda sudah menggunakannya atau belum. Masuk ke My Computer, kemudian klik kanan di hard disk Anda dan pilih Properties. Pada window yang tampil, akan terlihat "File system: FAT32″ atau "File system: NTFS."Jika masih FAT32, berikut adalah cara-cara untuk merubahnya :

1. Tutup semua program yang sedang dijalankan.
2. Klik Start, kemudian pilih Run.
3. Dalam kotak yang muncul, ketikkan cmd, yang mana akan memunculkan window command. Anda akan melihat tulisan seperti "C:WINDOWS" dengan cursor yang kedip-kedip. Suatu tampilan yang tak asing lagi kalau Anda sebelumnya pernah memakai DOS.
4. Ketikkan: convert c: /fs:ntfs (Jika hard disk anda bukan C:, gantikan dengan huruf drive Anda yang sesuai, dan jangan lupa dalam mengetikkan perintah itu ada spasi antara tanda titik dua dan garis miring).
5. Ketika Anda menekan tombol Enter, Anda mungkin akan melihat pesan bahwa konversi akan dilakukan pada saat Anda masuk Windows lagi. Jadi restart kembali Windows Anda. Windows akan mengkonversi drive Anda dan juga akan melakukan reboot dua kali sebelum prosesnya selesai.

Catatan :
Cara ini bisa juga digunakan pada Flashdisk anda dan aman tanpa harus menghilangkan File yang ada di dalamnya.

Kamis, 12 Februari 2009

Berwisata ke Desaku Yuk... !

Hallo..... Guys !
Kali ini saya akan mengajak anda untuk ikut berwisata bersama-teman kita ke Desa Sumberasri Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi tepatnya nanti kita akan mengunjungi Pantai Bedul atau orang didesaku menyebutnya Marengan, tapi sebenarnya Dinas Pariwisata Banyuwangi menyebutnya Segara Anakan yang disana ada sebuah pulau kecil (Marengan) yang berada ditengah-tengah Pantai yang menghubungkan antara Pantai Grajagan, Pantai Trianggulasri, Segara Anakan dan G-Land/Plengkung dan dari sana kita bisa melihat Laut Selatan yang langsung menghubungkan ke Australia.... kayaknya enak banget ya... ayo kita mulai menuju ke pulau tersebut... !


Kalau anda berada di pusat kota Banyuwangi Segara Anakan ini berada di pojok Selatan jalur perjalanan menuju Grajagan atau Alas Purwo, anda akan di beri kesejukan dalam perjalanan menuju kesana karena dalam perjalanan kesana anda akan melewati sebuah hutan kecil yang hijau dan sejuk setelah itu dalam perjalan itu anda akan mendapati lokasi pembuatan Gamping / Batu Kapur Curah Jati
Setelah sampai di lokasi anda titipkan aja kendaraan anda di rumah masyarakat sana gratis dan aman kok karena masyarakat sana orangnya baik-baik, lalu lanjutkan perjalanan dengan jalan kaki untuk menuju ke dermaga asyikkan liat foto kami pasti kepingin.

Setelah sampai di dermaga kita mulai naik ke perahu sederhana buatan masyarakat sana, cuma 2000 rupiah lho untuk satu orang itu udah termasuk ongkos penjemputan lho.... ! dan nanti dalam penyebrangan anda masih diajak jalan-jalan keliling segara untuk melihat orang-orang memancing dan mencari kerang ditengah segara, pokoke enak mak yuuus !
Setelah sampai dipulau Bedul rasanya kita bagai ditengah-tengah laut karena pulau ini dikelilingi oleh lautan, kurang lebih 1 1/2 jam kita lanjutkan perjalanan untuk menumbus pulau tersebut untuk melihat sebuah pemandangan ombak yang menakjubkan dengan ketinggian ombak samapi 5 tingkat gulung, beda 2 dengan plengkung yang punya 7 tingkat gulung, karena Marengan ini tembusan / berhubungan langsung dengan Pantai Plengkung / G-Land.
dalam perjalan ditengan pulau tadi kita bisa melihat berbagai satwa diantaranya, Kucing Hutan, Macam-macam Burung dan Ular, Banteng Hutan wooow paling banyak Monyet rek ! dan ada satu yang akan membuat anda tertarik yaitu Ada sebuah rumah Semut besar disana dan dipulau ini tidak ada rumah penduduk yang ada hanya sebuah rumah Dinas PERHUTANI, jadi udara dan keadaannya masih alami.

Sambil istirahat, disana anda bisa membakar ikan dan kerang untuk dimakan, o ya disana tidak ada orang jualan lo jadi kamu harus bawa bekal yang cukup terutama air minum.
setelah puas disana anda bisa melalukan perjalan pulang atau anda bisa melanjutkan perjalanan menuju Penangkaran Penyu Ngagelan, G_Land, Alas Purwo, Atau Pantai Grajagan.
o ya jangan lupa Bakso Purwoharjo yang terkenal itu ya..... cicipi coy... !
e... ada lagi essssssss degannnnya.
Datang ya dan kunjungi, karena ini adalah salah satu objek wisata yang baru dirintis oleh PEMDA Banyuwangi yang akan dijadikan taman Pemancingan, wooo hebat bangettt.




Sabtu, 06 Desember 2008

Membuat Stempel Karet Runaflek

Berikut ini adalah cara membuat Stempel menggunakan Karet Runaflek

Bahan :
1. Gambar dalam kertas kalkir
2. Karet Runaflek
3. Thinner A
4. Bensin
5. Kayu Stempel
6. Double tip
Alat :
  • Papan triplek atau kayu datar untuk Alas
  • Kaca untuk tutup
  • Sikat Gigi
  • Gelas takaran
  • Gelas / Mangkuk
Cara Kerja :
  1. Design Stempel dalam program Grafis, Contoh : Corel Draw.
  2. Cetak hasil design anda dalam kertas kalkir atau cetak dalam kertas biasa lalu foto copy dalam kertas kalkir.
  3. Siapkan papan triplek dan kaca pada tempat yang datar dan tertutup / gelap.
  4. Pasang karet runaflek diatas papan tersebut dengan ketentuan posisi karet sebagai berikut : gabus, karet dan paling atas mika.
  5. Gabus bisa disimpan dan mika yang atas bisa dilepas dan nanti digantikan oleh kaca
  6. Perhatikan posisi karet jangan sampai terbalik, posisi yang agak kaku ditaruh dibawah dan yang tadi ada dibawah mika ditaruh diatas.
  7. Taruh gambar yang ada dikertas kalkir tadi di atas karet runaflek dengan posisi terbalik, karena gambar nanti akan tercetak terbalik dan bila digunakan akan tercetak benar.
  8. Tutup dengan kaca bening dan jemur/panaskan pada cuaca panas kurang lebih 15 - 20 menit.
  9. Sambil menjemur karet tadi siapkan Larutannya, larutan bensin dengan larutan thiner 1 : 1 dicampur dalam gelas.
  10. Setelah kurang lebih cukup dalam penjemuran angkatlah karet tersebut dan lepas kaca, gambar kalkir dari papan.
  11. Ambil Karet tersebut dan gosoklah dengan sikat dengan menggunakan cairan larutan tadi pada bagian atas karet.
  12. Gosok terus sampai muncul gambar pada permukaan karet tersebut.
  13. Setelah selesai keringkan, lalu potong sesuai dengan bentuk stempel.
  14. Pasang karet tersebut dengan gabus yang telah disediakan tadi dengan menggunakan double tip.
  15. Setelah itu pasang gabus yang sudah tetempel karet tadi dengan kayu stempel.
  16. Coba pada papan stempel,
  17. Dan lihat hasilnya.

Perkiraan harga :
Karet Stempel 1 lembar ukuran A4 : 110.000
Kayu Stempel 3,5 cc : 5.000

Setiap pembelian karet Runaflek telah dilengkapi dengan gabus dan mika.

Tolong bagi anak-anak SMA Negeri 1 Rogojampi kelas XII yang telah gagal dalam membuat stempel telah kami temukan permasalahannya :
1. Mika yang ada di karet harus dilepas atau ditaruh diatas Kalkir.
2. Terbalik pemasangan kalkirnya.
3. Kurangnya Cahaya penjemuran.
4. Terlalu lama karet terkena Cahaya sebelum dipasang kalkir.
5. Pencampuran larutan yang tidak tepat.
6. Penggosokan yang terlalu lama dan keras.

Apabila dalam praktikum kami banyak mengalami kegagalan, kami minta maf dan coba ulang dan ulang terus sampai anda menemukan hasil yang maksimal, keberhasilan berawal dari pengorbanan yang tulus.

Mr. Kwan