Waktu itu, Herwin awalnya berusaha memasang baliho reklame rokok di depan kantor pemkab Banyuwangi sekitar pukul 19.45. Saat asyik bekerja, dia mendadak kena sengat aliran listrik. Kebetulan, posisi baliho baru tersebut memang sangat mepet dengan trafo PLN yang sudah belasan tahun ada di lokasi itu.
Setelah kesetrum dan terjatuh, Herwin sempat tidak sadarkan diri. Masyarakat yang mengetahui kejadian itu segera memberikan pertolongan. Malam itu juga, Herwin langsung dibawa ke RSUD Blambangan.
Informasi yang diperoleh koran ini menyebutkan, korban bersama rekanya bermaksud memasang baliho iklan rokok di pojok TMP. Proses pengerjaan semula berjalan mulus. Beberapa bagian kertas iklan sudah berhasil dikaitkan pada tempatnya. Namun beberapa saat kemudian, tubuhnya tiba-tiba terpental."Dia seperti melayang, kemudian jatuh ke aspal," ujar seorang saksi mata.
Pengunjung deretan warung jajanan di depan TMP langsung semburat mendekat. Mereka mengerubungi tubuh Herwin. Dengan bantuan masyarakat, korban langsung dievakuasi ke RSUD Blambangan.
Warga menduga, musibah itu disebabkan akibat tersengat aliran listrik trafo milik PLN. Kulit wajah korban juga terlihat melepuh.
Paramedis RSUD kemudian merujuk Herwin ke Jember. "Korban mengalami luka serius di kepala. Makanya dia harus dirujuk ke sana," ujar dr Finda Ferdiana, dokter RSUD Blambangan.(nic/bay)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
He lare kadung riko duwe komentar nang isun ojo sungkan-sungkan tulisen paran anane baen ya !