Minggu, 07 September 2008

Butuh Jalur Mudik Alternatif

BANYUWANGI - Sejumlah tokoh masyarakat Kecamatan Genteng, Banyuwangi meminta pemerintah mencarikan jalur alternatif. Sebab selama ini, ruas jalan utama yang dilengkapi double way di daerah itu rawan terjadi kemacetan.

Masyarakat menilai, jalur doubleway tersebut terlalu sempit. "Bus sering parkir di depan pasar bekas terminal. Ada yang menaikkan dan menurunkan penumpang, sehingga jalanan macet. Ini berbahaya dan bisa menimbulkan kecelakaan," jelas H Abdussalam, sesepuh warga Genteng.

Abdus mengakui, kepadatan pengguna jalan tersebut biasanya akan meningkat tajam setiap musim lebaran. Bila ini tidak segera diantisipasi, kondisi itu dikawatirkan bisa membahayakan warga.

Hal senada disampaikan Anggota DPRD asal Desa Kembiritan, H Kholilurrahman. Dia meminta, pemerintah segera mengatasi kemacetan di jalur tersebut. "Selama ini. jalan di pusat keramaian Kecamatan Genteng itu sering macet. Karena kendaraan besar berhenti seenaknya sendiri," cetusnya.

Untuk mengatasi kemacetan di doubleway itu, Kholilurrahman sebenarnya sudah mengusulkan adanya jalur alternatif. "Jalur alternatifnya banyak kok," sebutnya.

Dia menjelaskan, jalur yang bisa dilewati adalah rute Jalen, Desa Setail-Jenisari, Desa Genteng Kulon, dan tembus ke Desa Cangaan, Desa Genteng Wetan. "Atau lewat depan Gereja Genteng ke arah selatan, jalannya banyak," katanya.(abi/bay)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

He lare kadung riko duwe komentar nang isun ojo sungkan-sungkan tulisen paran anane baen ya !