Jumat, 05 September 2008

KehamilanBayi Tabung Bisa Diprogram di Indonesia


Jakarta: Seminar bertajuk Become Pregnant atau bagaimana bisa hamil digelar di Jakarta, belum lama ini. Berbagai alasan medis disampaikan dalam seminar ini termasuk memaparkan sebuah solusi pamungkas untuk memperoleh keturunan, yakni mengikuti program bayi tabung di dalam negeri.Secara medis banyak faktor diketengahkan untuk menjelaskan mengapa pasangan suami-istri belum juga memperoleh keturunan setelah sekian lama menikah. Namun, semua penjelasan tersebut membutuhkan kerelaan pasutri memeriksakan diri secara menyeluruh.Itu pula yang dilakoni Salin dan suaminya. pasangan ini kini tengah menanti kehadiran anak yang mereka idam-idamkan setelah sembilan tahun menikah. Tahapan menjalani pemeriksaan medis menyeluruh untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi telah dijalani. Harapan untuk memperoleh keturunan akhirnya mereka dapat dengan mengikuti program bayi tabung. "Kalau di luar negeri butuh biaya lebih tinggi. Kedua, juga repot harus mondar-mandir," ucap Salin.Apalagi, teknologi program bayi tabung di Indonesia kini telah setara dengan di luar negeri. "Di Indonesia sudah mencapai angka kehamilan yang sama tinggi dengan di dunia, sekitar 46 persen," ungkap Indra Anwar, dokter spesialis kandungan dalam dialog Liputan 6 Pagi, Jumat (5/9).Begitu pula dengan masalah biaya. Program bayi tabung di Indonesia lebih murah karena hanya menanggung biaya pengobatan. "Di Indonesia antara Rp 40-50 juta. Kalau Singapura sekitar Rp 70 jutaan hanya untuk biaya program. Belum semuanya," kata Indra.Sementara itu, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi pasutri yang ingin mengikuti program bayi tabung. Syarat utama adalah pasangan sah suami-istri. Lainnya, diperoleh jumlah sel telur dan sperma yang cukup untuk melakukan program ini. "Umur sangat menentukan keberhasilan program bayi tabung," urai Indra.Sayangnya, klinik bayi tabung di Indonesia jumlahnya masih amat terbatas. Sejauh ini Indonesia baru memiliki sekitar 10 klinik. Semuanya berada di Pulau Jawa. Bahkan lima di antaranya ada di Jakarta. Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia, satu klinik menangani 13 juta penduduk.(YNI/Tim Liputan 6 SCTV)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

He lare kadung riko duwe komentar nang isun ojo sungkan-sungkan tulisen paran anane baen ya !