Kamis, 04 September 2008

Stres, Pemuda Panjat Tower

BANYUWANGI- Budi Santoso, 23, warga Dusun Krajan, Desa Setail, Kecamatan Genteng, Banyuwangi kembali berulah. Diduga stres, dia nekat memanjat puncak tower Telkomsel setinggi 72 meter di Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran kemarin.Sebelumnya, Budi pernah memanjat lampu kota setinggi 15 meter di double way Genteng. Saat itu, dia melompat ke bus yang kebetulan sedang melintas di atas lampu tersebut. Agar tidak membahayakan, Budi akhirnya dipasung oleh keluarganya. Rupanya, Budi kali ini berhasil lolos dari pasungan. Mulanya, tidak ada warga yang tahu kalau dia memanjat tower tersebut. Baru sekitar pukul 05.30, warga Desa Wrininginagung melihat ada orang di puncak tower itu. "Dia bertieriak-teriak di atas tower,"cetus Titik, warga Desa Wringinagung.Menurut Titik, orang aneh di atas tower itu sebelumnya berjalan keliling di Desa Jajag. Sekitar pukul 03.00 hingga pukul 04.00, Budi berada di sekitar rumahnya sambil berteriak sahur. "Orang itu berjalan sambil teriak sahur, sahur, gitu," jelasnya.Tidak ada yang tahu, kapan Budi masuk ke kawasan tower yang dikelilingi pagar tinggi dan kawat berduri itu. Warga sudah tahu ketika posisi Budi sudah berada di puncak tower. Beberapa anggota Polsek Gambiran dan Polantas langsung mengamankan sekitar lokasi. Polisi juga tampak sibuk mengatur arus lalu lintas yang macet.Dengan menggunakan megaphone, polisi berupaya merayu Budi agar mau turun. Warga juga ikut memintanya turun dengan menggunakan pengeras suara di musala terdekat. Tapi sayang, bujukan polisi dan warga tidak mempan. Budi malah terlihat menari-nari di puncak tower.Rustam, salah satu paman Budi datang ke lokasi sekitar pukul 10.30. Dengan berbekal tali khusus, Rustam naik ke puncak tower. Hampir 45 menit, Rustam berusaha merayu keponakannya agar mau turun. Baru sekitar pukul 11.30, Budi luluh dan perlahan mulai turun. "Ayo Budi, turunlah. Istrimu sudah menunggu di bawah," rayu petugas di bawah tower.Begitu turun, beberapa anggota polsek dan pegawai kantor Camat Gambiran langsung mengawal ketat Budi. Mereka menembus ratusan warga yang memadati lokasi sekitar tower. Selanjutnya, Budi dimasukkan ke mobil ambulans menuju Mapolsek Gambiran. "Saat saya sampai di puncak tower, Budi sedang tertidur," ujar Rustam.Ditemui di Mapolsek Gambiran, Rustam mengaku kalau keponakannya itu kabur dari rumahnya sejak hari Ahad kemarin. Setelah lolos dari pasungan, Budi kabur dan menghilang. "Dia minta pasungannya dilepas karena mau buang air besar. Begitu talinya dilepas, dia malah kabur," jelasnya.Rustam mengakui, Budi menderita gangguan jiwa. Penyakitnya ini semakin parah sejak enam bulan lalu. "Budi sebenarnya waras. Jiwanya terganggu setelah istri yang baru dinikahi tiga bulan pergi bekerja ke luar negeri," bebernya.(abi/bay)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

He lare kadung riko duwe komentar nang isun ojo sungkan-sungkan tulisen paran anane baen ya !