BANYUWANGI-Penyerapan anggaran publik tahun 2008 berjalan lambat. Hingga satu semester berjalan, anggaran yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur Banyuwangi hanya sekitar Rp 8,79 persen. Dari total anggaran Rp 349,5 miliar, yang cair baru sekitar Rp 30,7 miliar. Angka itu sesungguhnya sangat memrihatinkan. Sebab, waktu efektif pembangunan tinggal tiga bulan lagi. Untuk belanja rutin realisasi pencairannya juga masih di bawah 40 persen. Dari total anggaran Rp 766,5 miliar, baru cair Rp 260,1 miliar. Itu artinya anggaran belanja tidak langsung itu baru cair Rp 33,93 persen. Jika dipadukan dengan jumlah APBD 2008 yang mencapai Rp 1, 116 terilun, total realisasi anggaran pada semester pertama hanya berjumlah 26 persen. Padahal, idealnya realisasi saat ini telah mencapai 50 persen. Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Eko Sukartono sempat terkejut mendengar temuan tersebut. Eko berjanji akan segera membelejeti satu persatu dokumen realisasi anggaran semester satu pada tahun 2008 ini. Sebenarnya, laporan semester satu saat ini sudah dipegang oleh anggota dewan. Namun, karena kesibukan dokumen itu belum sempat dibuka hingga kemarin. ''Dokumennya sudah masuk. Setelah ini akan kita cek lagi,'' janjinya.Ditambahkan, temuan itu akan dibahas secara khusus dalam panitia anggaran. Setelah dibahas, dewan akan mengambil sikap. Apakah akan memuluskan pembahasan perubahan anggaran keuangan (PAK) 2008 atau tidak. Itu sangat tergantung dari realisasi anggaran tahun 2008. ''Kalau realisasi masih minim terus apanya yang mau dibahas di PAK ?'' tuturnya. Dikonfirmasi terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bappekab Suprayogi tidak berani berkomentar terkait masalah tersebut. Mantan Kepala Kantor Pelayanan Perizinan (KPP) itu justru meminta wartawan koran ini mengecek ke Bagian Keuangan Pemkab. ''Waduh kalau itu saya tidak tahu. Tolong Anda cek saja ke Kabag Keuangan,'' ujar pria berkacamata itu. (sms/bay)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
He lare kadung riko duwe komentar nang isun ojo sungkan-sungkan tulisen paran anane baen ya !