Seraut Wajah

Seraut wajah yang terbalut oleh jilbab nan anggun, yang selalu menebarkan pesona bagi setiap adam yang memandang, hati telah terjebak oleh keanggunan, kelembutan, kesederhanaan dan kealiman yang kau pancarkan dari raut wajah. Sejenak aku pejamkan mata saat aku menatap wajah itu, tak berani kuteruskan tatapanku tapi hanya kusimpan dalam hatiku bagaimana perasaan sesungguhnya tak mungkin dapat kubohongi diriku dan tak mungkin dapat kututupi raut wajah ini saat ku menahan malu bila bertemu, hai... bunga dalam puri bagaimana aku bisa melupakanmu dan bagaimana aku dapat berpaling perasaan bila bayang wajahmu selalu menghantui dan membayangi setiap detak jantungku, kau adalah hawa yang tercipta untuk adam didunia dan bagaimana aku dapat menjadikan impian dan cita-cita itu dapat terwujud aku tak tau karena sesungguhnya aku ragu untuk menjadi adam dan apakah aku mampu untuk itu, karena aku adalah hamba sahaya yang tak pernah luput dari dosa, kesalahan dan kekhilafan, hanya tuhan yang tahu... .
Suatu waktu pasti semua itu akan terjawab dan akan terbukti apa sebenarnya kehendak Allah yang terbaik bagimu dan bagiku. (4 Ramadhan 1429 H)