Untuk Anda penggemar olahraga surfing yang menginginkan sebuah
pengalaman yang menguras adrenalin, bersiaplah untuk berkunjung ke
sebuah pantai di Jawa Timur.
Sejenak lupakan tentang Bali, sesaat lupakan ombak menawan di Kuta yang penuh sesak dengan para surfer lokal maupun asing. Bersiaplah untuk menjajal Pantai Pelengkung, Banyuwangi, Jawa Timur.
Kawasan yang dikenal dengan nama G-Land
ini mungkin tak seindah pantai-pantai di Bali, namun jika Anda
memimpikan ombak yang besar dan ganas, maka ini adalah pilihan tepat
untuk dimasukkan dalam daftar tujuan liburan Anda.
Pantai
Plengkung terletak 87km dari Banyuwangi, untuk mencapainya pun tak
terlalu sulit. Dari Banyuwangi, anda dapat menggunakan kendaraan
bermotor menuju ke desa Trianggulasi dengan waktu tempuh 2,5 jam.
Setelah
itu, persiapkan kaki anda untuk menempuh perjalanan sejauh 12km (4 jam
perjalanan), mengingat kendaraan bermotor tak diijinkan untuk melewati
daerah ini demi menjaga kealamiannya.
Bagi yang ingin sampai ke
Plengkung tanpa bersusah payah, Anda dapat menggunakan speed boat dari
Kota Grajakan atau dari Benoa Denpasar. Jarak tempuh sangat tergantung
pada faktor alam, yaitu cuaca dan ombak.
Trio Ganas
Ombak
di pantai ini konon hampir setara dengan tiga pantai terbaik di dunia,
yang memiliki ombak panjang, tinggi, besar dan keras, yaitu Oahu
(Hawaii), Fiji, dan Tahiti. Ketiganya berada di Samudra Pasifik.
surfing in Pelengkung
Panjang ombak G-Land
bisa mencapai 2km dan tingginya bisa mencapai 6m. Begitu kerasnya, tak
jarang mampu mematahkan papan selancar yang dipakai para peselancar.
Para
peselancar papan atas dunia pun pernah mencoba keganasan ombaknya dalam
event Quicksilver Pro yang berturut-turut digelar pada 1995-1997.
Sayang krisis ekonomi dan kerusuhan yang melanda negeri ini membuat
event tersebut dipindah ke negara lain.
Fasilitas
Meski
terkesan terisolir, karena dibutuhkan perjuangan untuk mencapainya,
pantai Plengkung tetap memiliki fasilitas untuk menjamu para tamunya.
Namun bagi anda yang membayangkan akan menemui hotel berbintang di
sini, bersiaplah untuk kecewa.
Karena yang ada hanyalah
penginapan atau lebih tepat disebut camp. Tak ada listrik, yang ada
hanyalah diesel, tak ada siaran TV, yang ada TV yang tak henti-hentinya
menayangkan rekaman video bertema selancar.
Namun untuk makanan
dan minuman, Anda boleh tersenyum. Karena para pengelola camp ini tetap
menyediakan makanan dan minuman sekelas hotel mewah. Meski terbilang
'minim' fasilitas, namun untuk menginap disana, Anda harus merogoh
kocek Rp385.000-550.000 permalam, sudah termasuk kaos, ongkos spead
boat, makanan dan minuman serta kipas angin (maklum tak ada AC).
Pantai Tetangga
Selain Plengkung, Anda juga bisa mengunjungi pantai 'tetangganya' yaitu Pantai Pancur yang terletak 8km sebelah utara G-Land.
Disebut Pancur karena disini terdapat sebuah sungai yang mengalir
sepanjang tahun menuju pantai yang terjal sehingga membentuk pancuran.
Tak
jauh dari sana, terdapat Pantai Trianggulasi yang menyajikan pantai
berpasir putih. Konon pemandangan matahari tenggelam didaerah ini tak
kalah dengan sunset di Tanah Lot.
Pantai Ngagelan yang terletak 5km sebelah barat. Ini adalah pantai
tempat pendaratan penyu yang akan bertelur. Jangan lewatkan untuk
mampir ke Segoro Anak, Pantai Parang Ireng dan Pantai Batu Lawang.
Dijamin, anda akan tergugah untuk kembali berlibur kesana. Tunggu apa
lagi, kemasi barang-barang Anda dan nikmati liburan di Semenanjung
Blambangan.
sumber : KapanLagi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
He lare kadung riko duwe komentar nang isun ojo sungkan-sungkan tulisen paran anane baen ya !