BANYUWANGI - Nelayan Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi ketiban berkah sejak beberapa hari terakhir ini. Selain ramai tangkapan ikan lemuru dan tongkol, mereka juga berhasil panen cumi-cumi kotak berukuran raksasa.
Cumi-cumi jenis tersebut sedang jadi primadona nelayan setempat. Mereka lebih senang memburu cumi-cumi raksasa dari pada mencari jenis ikan lainnya. "Hasilnya lumayan. Meski jumlahnya sedikit, tetapi keuntungannya besar," ujar Antok, seorang nelayan Grajagan.
Menurut Antok, cumi-cumi kotak itu hanya bisa ditangkap dengan alat pancing. Setiap ekor cumi-cumi kotak itu bobotnya antara dua hingga lima kilogram. Sedangkan harga jualnya bergantung dari kondisi cumi-cumi tersebut. "Harganya fluktuatif. Tetapi rata-rata sekitar Rp 22 ribu per kilogram," cetusnya.
Budi, seorang nelayan Gragajan menambahkan, harga jual cumi-cumi tersebut bisa mendongkrak pendapatan dan perekonomian nelayan. Apalagi, nelayan Gragajan sempat mengalami paceklik karena musim angin dan ombak besar beberapa waktu lalu. "Selama ada angin dan ombak besar, hasil tangkapan ikan merosot tajam," bebernya.
Dia menjelaskan, cumi-cumi raksasa itu hanya muncul pada masa-masa tertentu. Biasanya, spesies ini bermunculan pada bulan Agustus hingga Desember. "Selain bulan-bulan itu, cumi-cumi raksasa ini jarang ada di perairan ini," katanya.
Pedagang ikan di Grajagan, Suparyanto mengakui, musim panen cumi-cumi tersebut dapat membantu kehidupan nelayan. Setiap nelayan biasanya mampu menangkap antara 50 kilogram hingga satu kuintal cumi-cumi. "Cumi-cumi raksasa ini lebih banyak untuk pasar ekspor," ujarnya.(abi/bay)
Cumi-cumi jenis tersebut sedang jadi primadona nelayan setempat. Mereka lebih senang memburu cumi-cumi raksasa dari pada mencari jenis ikan lainnya. "Hasilnya lumayan. Meski jumlahnya sedikit, tetapi keuntungannya besar," ujar Antok, seorang nelayan Grajagan.
Menurut Antok, cumi-cumi kotak itu hanya bisa ditangkap dengan alat pancing. Setiap ekor cumi-cumi kotak itu bobotnya antara dua hingga lima kilogram. Sedangkan harga jualnya bergantung dari kondisi cumi-cumi tersebut. "Harganya fluktuatif. Tetapi rata-rata sekitar Rp 22 ribu per kilogram," cetusnya.
Budi, seorang nelayan Gragajan menambahkan, harga jual cumi-cumi tersebut bisa mendongkrak pendapatan dan perekonomian nelayan. Apalagi, nelayan Gragajan sempat mengalami paceklik karena musim angin dan ombak besar beberapa waktu lalu. "Selama ada angin dan ombak besar, hasil tangkapan ikan merosot tajam," bebernya.
Dia menjelaskan, cumi-cumi raksasa itu hanya muncul pada masa-masa tertentu. Biasanya, spesies ini bermunculan pada bulan Agustus hingga Desember. "Selain bulan-bulan itu, cumi-cumi raksasa ini jarang ada di perairan ini," katanya.
Pedagang ikan di Grajagan, Suparyanto mengakui, musim panen cumi-cumi tersebut dapat membantu kehidupan nelayan. Setiap nelayan biasanya mampu menangkap antara 50 kilogram hingga satu kuintal cumi-cumi. "Cumi-cumi raksasa ini lebih banyak untuk pasar ekspor," ujarnya.(abi/bay)
ada alamat pengepul cumi kering mas?
BalasHapus