BANYUWANGI -Suswati, 30, warga Dusun Paliran, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi ditemukan roboh bersimbah darah sekitar 100 meter dari rumahnya. Wajah dan bola mata kanannya terluka parah.
Wanita itu diduga diserangan banteng liar saat mandi di sungai dekat rumahnya pukul 05.00 kemarin. Beberapa warga sempat melihat satwa tersebut berlari sesaat setelah menyeruduk istri Muhamad, 40, tersebut.
Untuk menyembuhkan lukanya, Suswati harus dirawat intesif di ruang Marwah Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah Banyuwangi. Dokter akan mengoperasi mata kanan wanita itu.
Saat kejadian berlangsung, Suswati dan dua tetangganya sedang berada di sungai. Dari sebelah selatan di sebarang sungai, mendadak muncul banteng berlari ke arah mereka. Tiga warga itu pun berusaha kabur.
Sialnya, Suswati ternyata kalah cepat berlari dengan sang banteng. Tanpa ampun, binatang itu menyeruduk Suswati hingga terpelanting. Banteng itu juga mengoyak tubuh wanita itu. Dengan kondisi terluka parah, dia meronta minta tolong.
Teriakan korban membuat warga lari semburat menuju sumber suara tersebut. Mereka sempat melihat sosok hewan besar itu. Hewan itu tinggi, tegap dan diperkirakan berjenis kelamin jantan. Warnanya cokelat gelap bertanduk runcing. Ujung kaki hingga lutut, serta pantat binatang itu berwarna putih. Ada warga yang berinisiatif untuk menembak banteng itu. Tapi tindakan itu batal dilakukan, karena binatang keburu lari. Melihat Suswati tidak berdaya, warga buru-buru membopong tubuh wanita itu ke rumah sakit. "Binatang itu pergi naik ke bukit Gunungremuk," terang Sahwi, warga setempat.
Sahwi menduga hewan itu termasuk jenis banteng liar. Namun sebagian warga menyakini satwa itu sebagai sapi Bali. Sebab jarang ada banteng masuk wilayah tersebut. Sapi Bali memamg sering ditemui warga di sekitar kampung. Biasanya mereka makan rumput di sekitar pemukiman warga.
Sahwi juga menyakini kalau Suswati bukan satu-satunya korban amukan binatang itu. Ada dua lagi warga yang jadi korban di Penawar dan Tangke. Namun karena kedua orang itu tidak terluka parah, mereka tidak sampai dilarikan ke rumah sakit seperti Suswati.
Sementara itu, Muhamad suami korban yang ditemui di RSI Fatimah menuturkan, dirinya tidak tahu persis tragedi itu. Saat kejadian, dia sedang berada di tempat kerja sebagai tukang materialan. " Tiba-tiba saja ditelepon, katanya istri saya diseruduk banteng," ujarnya. (nic/bay)
Wanita itu diduga diserangan banteng liar saat mandi di sungai dekat rumahnya pukul 05.00 kemarin. Beberapa warga sempat melihat satwa tersebut berlari sesaat setelah menyeruduk istri Muhamad, 40, tersebut.
Untuk menyembuhkan lukanya, Suswati harus dirawat intesif di ruang Marwah Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah Banyuwangi. Dokter akan mengoperasi mata kanan wanita itu.
Saat kejadian berlangsung, Suswati dan dua tetangganya sedang berada di sungai. Dari sebelah selatan di sebarang sungai, mendadak muncul banteng berlari ke arah mereka. Tiga warga itu pun berusaha kabur.
Sialnya, Suswati ternyata kalah cepat berlari dengan sang banteng. Tanpa ampun, binatang itu menyeruduk Suswati hingga terpelanting. Banteng itu juga mengoyak tubuh wanita itu. Dengan kondisi terluka parah, dia meronta minta tolong.
Teriakan korban membuat warga lari semburat menuju sumber suara tersebut. Mereka sempat melihat sosok hewan besar itu. Hewan itu tinggi, tegap dan diperkirakan berjenis kelamin jantan. Warnanya cokelat gelap bertanduk runcing. Ujung kaki hingga lutut, serta pantat binatang itu berwarna putih. Ada warga yang berinisiatif untuk menembak banteng itu. Tapi tindakan itu batal dilakukan, karena binatang keburu lari. Melihat Suswati tidak berdaya, warga buru-buru membopong tubuh wanita itu ke rumah sakit. "Binatang itu pergi naik ke bukit Gunungremuk," terang Sahwi, warga setempat.
Sahwi menduga hewan itu termasuk jenis banteng liar. Namun sebagian warga menyakini satwa itu sebagai sapi Bali. Sebab jarang ada banteng masuk wilayah tersebut. Sapi Bali memamg sering ditemui warga di sekitar kampung. Biasanya mereka makan rumput di sekitar pemukiman warga.
Sahwi juga menyakini kalau Suswati bukan satu-satunya korban amukan binatang itu. Ada dua lagi warga yang jadi korban di Penawar dan Tangke. Namun karena kedua orang itu tidak terluka parah, mereka tidak sampai dilarikan ke rumah sakit seperti Suswati.
Sementara itu, Muhamad suami korban yang ditemui di RSI Fatimah menuturkan, dirinya tidak tahu persis tragedi itu. Saat kejadian, dia sedang berada di tempat kerja sebagai tukang materialan. " Tiba-tiba saja ditelepon, katanya istri saya diseruduk banteng," ujarnya. (nic/bay)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
He lare kadung riko duwe komentar nang isun ojo sungkan-sungkan tulisen paran anane baen ya !